Sejarah Samurai dan Katana

http://pohonbercabang.blogspot.co.id/ | Sudah kita tahu, bahwa sejarah samurai dan katana berasal dari jepang. Namun untuk orang awam belum mengetahui asal usulnya kenapa ada samurai dan katana dan apa tujuan seorang samurai. Maka akan saya beri sedikit penjelasan tentang sejarah samurai dan katana

Samurai





Samurai (侍?), atau dalam bahasa Jepang disebut bushi (武士?, [bu͍ꜜ.ɕi̥]) or buke (武家?), adalah bangsawan militer abad pertengahan dan awal-modern Jepang. Menurut penerjemah William Scott Wilson: "Di Cina, karakter 侍 adalah kata yang berarti menunggu atau menemani seseorang di jajaran masyarakat, dan ini juga sebenarnya dari istilah aslinya dalam bahasa Jepang, saburau. Di kedua negara tersebut istilah tersebut biasanya berarti "mereka yang melayani hadir dekat dengan kaum bangsawan," kemudian lafal tersebut berganti menjadi saburai. menurut Wilson, referensi awal untuk kata "samurai" muncul di Kokin Wakashū (905-914), kekaisaran pertama antologi puisi, selesai pada bagian pertama abad ke-10. Pada akhir abad ke-12, samurai menjadi hampir seluruhnya identik dengan Bushi, dan kata itu terkait erat dengan ksatria kelas menengah dan atas. Samurai mengikuti seperangkat aturan yang kemudian dikenal sebagai Bushido. walaupun samaurai masih kurang dari 10% dari populasi Jepang, ajaran mereka masih dapat ditemukan hingga hari ini baik dalam kehidupan sehari - hari maupun dalam seni bela diri modern Jepang.

Istilah yang lebih tepat adalah bushi (武士) (harafiah: "orang bersenjata") yang digunakan semasa zaman Edo. Bagaimanapun, istilah samurai digunakan untuk prajurit elit dari kalangan bangsawan, dan bukan contohnya, ashigaru atau tentara berjalan kaki. Samurai yang tidak terikat dengan klan atau bekerja untuk majikan (daimyo) disebut ronin (harafiah: "orang ombak"). Samurai yang bertugas di wilayah han disebut hanshi.

Samurai harus sopan dan terpelajar, dan semasa Keshogunan Tokugawa berangsur-angsur kehilangan fungsi ketentaraan mereka. Pada akhir era Tokugawa, samurai secara umumnya adalah kakitangan umum bagi daimyo, dengan pedang mereka hanya untuk tujuan istiadat. Dengan reformasi Meiji pada akhir abad ke-19, samurai dihapuskan sebagai kelas berbeda dan digantikan dengan tentara nasional menyerupai negara Barat. Bagaimanapun juga, sifat samurai yang ketat yang dikenal sebagai bushido masih tetap ada dalam masyarakat Jepang masa kini, sebagaimana aspek cara hidup mereka yang lain.
 

 


Perkataan samurai berasal pada sebelum zaman Heian di Jepang di mana bila seseorang disebut sebagai saburai, itu berarti dia adalah seorang suruhan atau pengikut. Hanya pada awal zaman modern, khususnya pada era Azuchi-Momoyama dan awal periode/era Edo pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17 perkataan saburai bertukar diganti dengan perkataan samurai. Bagaimanapun, pada masa itu, artinya telah lama berubah.

Pada era pemerintahan samurai, istilah awal yumitori (“pemanah”) juga digunakan sebagai gelar kehormat bagi sejumlah kecil panglima perang, walaupun pemain pedang telah menjadi lebih penting. Pemanah Jepang (kyujutsu), masih berkaitan erat dengan dewa perang Hachiman.

Berikut adalah beberapa istilah lain samurai.

Buke (武家) – Ahli bela diri
Kabukimono - Perkataan dari kabuku atau condong, ia merujuk kepada gaya samurai berwarna-warni.
Mononofu (もののふ) - Istilah silam yang berarti panglima.
Musha (武者) - Bentuk ringkasan Bugeisha (武芸者), harafiah. pakar bela diri.
Si (士) - Huruf kanji pengganti samurai.
Tsuwamono (兵) - Istilah silam bagi tentara yang ditonjolkan oleh Matsuo Basho dalam haiku terkemukanya. Arti harafiahnya adalah orang kuat. Tuh kan gan yang memakai katana adalah samurai


Katana



Katana () adalah pedang panjang Jepang (daitō, 大刀), walaupun di Jepang sendiri ini merujuk pada semua jenis pedang. Katana adalah kunyomi (sebutan Jepang) dari bentuk kanji 刀; sedangkan onyomi (sebutan Hanzi) karakter kanji tersebut adalah tō. Ia merujuk kepada pedang satu mata, melengkung yang khusus yang secara tradisi digunakan oleh samurai Jepang.

Katana biasanya dipasangkan dengan wakizashi atau shōtō, bentuknya mirip tapi dibuat lebih pendek, keduanya dipakai oleh anggota kelas kesatria. Kedua senjata dipakai bersama-sama disebut daishō, dan mewakili kekuatan sosial dan kehormatan pribadi samurai. Pedang panjang dipakai untuk pertempuran terbuka, sementara yang lebih pendek dipakai sebagai senjata sampingan (side arm), lebih cocok untuk menikam, pertempuran jarak dekat, dan seppuku (suatu bentuk ritual bunuh diri).



Katana terutama digunakan untuk memotong,dan diutamakan dipakai dengan dua pegangan tangan. Berbeda dengan kebanyakan pedang dari negara manapun, Katana memiliki cara peletakan yang berbeda pada pinggul pemakainya, tidak seperti pedang lain yang menyandang pedang dengan mata pedang mengarah ke bawah, katana justru sebaliknya, mata pedangnya mengarah ke atas, ini dimaksud untuk mempermudah seorang samurai dalam melakukan aktivitasnya, termasuk sumpah darah, cukup dengan menarik sedikit saja gagang pedang dan menggoreskan ibu jari pada mata pedang. Sementara seni praktis penggunaan pedang untuk tujuannya semula telah usang, kenjutsu dan laijutsu beralih menjadi seni beladiri modern.

Pedang Jepang yang asli sekarang ini adalah barang yang langka, walaupun yang benar-benar antik dapat diperoleh dengan harga yang sangat mahal. Katana dan wakizashi modern hanya dibuat oleh sedikit praktisi berlisensi yang masih membuat kerajinan senjata ini sekarang, meskipun katana "Type 98" juga langka
 



 Sekian untuk pembahasan sejarah samurai dan katana yang pernah ada. Terima kasih sudah mampir dan membaca blog ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar